Setelah menghabiskan waktu 2 hari di Lampung, saya melanjutkan perjalanan ke Palembang. Rute yang saya ambil adalah jalan Lintas Timur karena lebih dekat dan jalur ini memiliki jalanan dengan aspal yang mulus, lebar, dan lancar karena jalur ini masih relatif sepi, namun di musim mudik jalur ini juga gak sepi-sepi amat kok 😛
Perjalanan saya mulai sehabis sholat subuh, dengan perkiraan sampai di Palembang pada waktu Ashar. Ini adalah perjalanan pertama saya ke Palembang menyetir mobil sendiri dan hanya ditemani mp3 dari handphone yang saya colokkan ke tape mobil.
Teknologi sangat membantu saya dalam solo driving ini. GPS telah menuntun saya dengan tepat ke arah yang saya tuju. Hanya sekali saja saya salah belok akibat salah baca arah GPS. Maklum, GPS yang digunakan memaksimalkan aplikasi di HP Android yang saya miliki, jadi gak secanggih GPS yang memang khusus untuk mobil 😛
Hal yang paling berkesan dalam perjalanan ini adalah saat saya mampir di sebuah masjid yang megah, bersih, rapi. Kesan yang saya dapatkan bahwa masjid ini sangat terurus. Masjid ini terletak di daerah Tanjung Sejaro Kecamatan Indralaya. Komplek masjid ini tertata rapi. Mulai dari parkiran saja sudah terlihat kerapiannya. Arsitekturnya yang megah, tamannya yang terawat dengan baik. Yang menarik ada pohon kurma di tamannya. Ternyata masjid ini dibangun oleh keluarga Bajumi, dimana H. Bajumi Wahab mem-wasiatkan untuk membangun masjid untuknya dan namanya pun digunakan sebagai nama masjid tersebut. Keluarga Bajumi adalah pengusaha sukses asli Palembang.
Pukul 16.00 saya sampai ditujuan dengan badan pegal-pegal setelah 10 jam menyetir dengan dua kali pemberhentian untuk bersitirahat dan tenggorokan yang gatal setelah berkaraoke sepanjang perjalanan.
Pengalaman yang menyenangkan 😀