Kakak as a ninja, Adek as a super girl π
Tag: catatan
Miss You My Son
Deuuh.. sekarang udah 4,2 kg, dah beraaat.. dah gede.. π Ayah kangen π {jcomments on}
Hand Guard Applied
Setelah dipiliah dan dipilih akhirnya pilihan jatuh ke Hand Guard Acerbis Dual Road applied, dapet barangnya di http://www.baikerboi.net/ Tadinya mo ambil yang model lama tapi kayaknya model ini lebih baru dan lebih bagus, tentunya juga lebih mahal π
Kepikiran juga buat pake yang ada LED-nya hanya saja males ribet karena Pulsar 200 ini elektriknya harus di rawat dengan baik dan benar biar gak ngadat, maklum gak ada engkol kalo mogok karena elaktrik konslet kan berabe urusannya π
dan taraaaaa… Pulsar 200 gue makin gagah.. *lebay π
Pengen nganter Ayah. Ayah kan mo balik lagi ke Jakarta, kerja lagi. Lama lagi ke Palembangnya, nunggu bulan oktober sekalian Akhtar syukuran. Hati-hati ya yah, jangan nakal! *lho? π {jcomments on}
Β
Dengarkan lalu Tuangkan
Ide-ide tulisan itu, uneg-uneg atau apapun engkau ingin menyebutnya laksana sebuah sop buntut. Rasanya lezat saat dinikmati panas-panas. Rasanya segar setelah menyantapnya. Namun sangat hambar saat dinikmati sudah dingin dan tak segar lagi, bahkan rasa lemak yang dingin menggumpal sangat tak nyaman di mulut. Ide-ide itu juga kadang muncul begitu saja tiba-tiba seperti penampakan π Saat ide itu hanya dilintaskan tanpa ditangkap dengan suatu media catatan maka ide-ide itu akan memenuhi ruang kepala yang lama-lama terasa tak nyaman di hati. Seolah-olah ada sesuatu yang hebat namun tak tau itu apa. Kadang kusempatkan saja menuylis di kotak sms dan menyimpannya dalam konsep, hanya saja cara seperti itu hanya menambah pusing saat membukanya kembali karena ide pokok itu sudah tak berisi karena tak hangat lagi di kepala. Ide-ide itu datang di mana saja, kapan saja dan pemikiran ini kutulis di hp saat aku sedang mencuci baju-baju anakku setelah membaca sebuah catatan di facebook seorang temanku. Ya.. mulai hari ini aku akan lebih rajin menulis agar semua isi kepala ini dapat tersalurkan, semoga.. {jcomments on}
Β
My Son My Sun
Β
Lihatlah jarinya yang kecil mungil, kulit halusnya yang lembut membuatku tak tega membayangkan nanti saat aku harus kembali bekerja, Ayah bakal sangat merindukanmu Anakku π *lebay π
Eaaa.. kira-kira klo banjir gimana ya? Yang pasti membutuhkan teknologi yang tinggi untuk daerah banjir seperti kota Jakarta ini. Well.. sebagai warga kelas bawah saya hanya bisa melihatΒ dan berkomentar saja. Bagaimana mekanisme dan segala risiko pasti sudah dipertimbangkan oleh yang berwenang dengan baik. Seharusnya.
Walaupun begitu saya sangat berharap bahwa proyek MRT ini ataupun suatu saat nanti proyek monorail Jakarta dilanjutkan kembali, hal ini akan sangat mengurangi kemacetan di Jakarta seperti sekarang ini yang sedang dalam kondisi parah.
Beberapa bulan yang lalu pun kondisi jalanan masih tak separah sekarang. Sekarang mah buset dah.. dari Gunung Sahari ke Johar Baru saja butuh waktu hampir 1 jam. Padahal tinggal lurus dan dalam kondisi lengang saja bisa di akses dalam 10 menit – gas pol tentunya.. hehe.. π
Indonesia itu unique. Menurut saya negara kita tidak bisa disamakan dengan Singapura atau negara lain yang sering disamakan oleh orang-orang yang menuntut pengurangan kemacetan. Indonesia adalah negara yang besar dengan rakyat yang banyak. Negara yang luas namun memiliki infrastruktur jalanan yang tak seluas tanahnya. Standar luas jalanan harusnya minimal 2x lipat 1 jalur jalanan yang ada sekarang. Dulu, waktu rakyat Indonesia belum pada mampu beli kendaraan bermotor otomatis jalanan akan lengang dan orang-orang berduit yang bisa beli kendaraan bermotor, baik mobil ataupun motor akan leluasa menggunakan jalanan. Namun keadaan sekarang sudah membaik. Banyak rakyat kecil yang sudah bisa membeli sepeda motor. Namun saat mereka sudah mampu beli dan rakyat kecil segebitu banyaknya hanya baru mampu beli motor maka jalanan pun penuh sesak dengan motor dan ujung-ujungnya dibatasi karena dianggap mengacaukan jalan. Padahal jalanan juga milik rakyat. Mereka berhak menikmati fasilitas negara yang tidak hanya diperuntukkan bagi para orang berduit yang bisa bawa mobil mewah. Suatu hari nanti saat rakyat Indonesia sudah mampu membeli mobil semua, saya yakin jalanan akan bersih dari motor dengan sendirinya karena beralih menggunakan mobil. Dan saat itu jalanan akan benar-benar mampet jika infrastruktur jalan masih seperti sekarang. Macet, semrawut, lampu lalu lintas mati, pengendara ugal-ugalan, sanksi pelanggaran lalu lintas yang tak tegas dan bisa damai, semua bisa ditemui di jalanan Jakarta.
Sebagai sesama pengguna jalananan, saya mencoba untuk tak selalu menyalahkan pengendara motor yang ugal-ugalan, naik trotoar, berhenti di depan garis penyeberangan pejalan kaki. Karakter seperti itu terbentuk akibat situasi dan kondisi jalanan, saya percaya bahwa bukan sepenuhnya salah mereka. Bagaimana mau tahu peraturan kalau pendidikan saat memperoleh SIM (Surat Ijin Mengemudi) saja tidak didapat karena bisa ‘nembak’. Bagaimana mereka mau mengerti peraturan kalau ijin mereka menaiki kendaraan mereka pun mereka peroleh secara instan tanpa dibekali hal-hal peraturan yang harus mereka mengerti. Mereka memang wajib mencari tahu tentang hukum peraturan dan semua orang dianggap tahu hukum oleh hukum tapi tak semua orang peduli dengan hal-hal seperti itu. Mereka hanya tahu yang penting mereka bisa mengendarai kendaran mereka tanpa harus ditilang sama pak Polisi. Untuk itulah mereka harus punya SIM.
Semuanya berawal dari pendidikan. Saya setuju, karena pemikiran orang yang berpendidikan akan lebih masuk akal dibanding mereka yang tak berpendidikan. Mindset mereka akan lebih menghargai peraturan. Majukan pendidikan bagi rakyat Indonesia dan semua hal akan membaik seiring pendidikan layak yang rakyat bisa peroleh.
Maju terus Indonesiaku…
*Tulisan yang tertuang dari pikiran setelah motor yang ku kendarai bersama istriku yang sedang hamil diserempet oleh pengendara yang ugal-ugalan di jalanan Jakarta yang semrawut. Thanks God, they’re OK..{jcomments on}
Bebe, when are you going out?
Beuh.. tapi gila ya. Berpergian dengan pesawat yang dulu ku anggap sebagai hal yang sangat mewah kini kulakoni hampir setiap minggu. Huff.. kayak orang kaya aja ya.. haha.. Semua demi menjadi suami siaga. Walau aku tak bisa sepenuhnya menjadi suami yang siaga, malah yang ada ‘kakek siaga’ karena di sini ayah mertuaku yang senantiasa siap sedia bila sewaktu-waktu istriku mules π
Sudah minggu ke-38 dan bebe belum pengen lahir π Kalau menurut HPL dokter sih masih 30 agustus namun bisa maju hingga 2 minggu. Aku hanya berdoa semoga aku bisa hadir menemani saat istriku melahirkan nanti. Kalaupun tidak semoga Istriku dapat melahirkan anakku dengan sehat dan selamat.
Bebe.. Jadi kapan mo keluar?Ayah menunggumu π π
images taken with Huawei G6600 Passport {jcomments on}
Upacara 17an
Β
Drum band Bea dan Cukai selalu mengiringi setiap upacara di Lapangan ini
Pulangnya iseng lewat jembatan penyeberangan yang nampaknya mubadzir karena jarang di lewatin oleh para pemakai jalan ini sembari melihat pemandangan yang ada π
dan ternyata gedung ini ora gud banget yak π
Tuh kaan.. enakan juga lewat jembatan penyeberangan nyebrangnya π
Yah.. terlepas dari semua ironi yang ada, cuma bisa berucap Dirgahayu Indonesiaku!!!! π
{jcomments on}