Buka Bareng Smansa Komet 2004
Ramadhan selalu mendatangkan berkah bagi kita. Ramadhan selalu mempertemukan kita kembali yang selama 11 bulan terpencar ke segala penjuru. Huhu.. sedikit lebay tapi salah satu hal yang paling menyenangkan di penghujung ramadhan adalah berkumpulnya para teman seangkatan dalam sebuah tajuk reuni yang dibungkus salam acara Buka Bareng.
Gue gak tau kapan sejatinya buka puasa dijadikan ajang berkumpul para alumni, tapi gue menaruh respect yang luar biasa untuk orang yang pertama kali menggagas hal ini. Setelah ramadhan, lebaran akan selalu memulangkan para pejuang hidup yang mencari penghidupannya di luar daerah kelahirannya. Mudik. Hal seperti ini lumrah di negara kita yang pertumbuhan ekonominya tidak merata di tiap daerah bahkan semakin terasa timpang. Sejatinya gue pun tak kepingin untuk bisa bekerja di luar daerah kelahiran. Gue lebih memilih untuk hidup dekat dengan orang tua kalau gue punya pilihan itu. Namun sekali lagi, merantau adalah masih merupakan satu hal utama yang dapat menghidupi para pejuang hidup yang ingin lebih maju. Walaupun sebenernya tidak harus keluar kota namun hal ini merupakan bekal kalaupun suatu saat nanti ingin pulang untuk membangun daerah kelahiran dan itu merupakan cita-cita terbesar gue. Amin.
Teman-teman ini rasanya gak berubah ya, masih aja kelakuannya gak jauh beda ma terakhir jumpa di SMA. Hal yang berbeda sepertinya bahwa masing-masing telah lebih banyak merasakan hidup yang sebenarnya. Bukan saat dulu dimana hanya tau belajar dan terus meningkatkan kemampuan diri untuk meraih masa depan. Banyak yang menjadi lebih bijak, lebih dewasa, lebih kalem, lebih santai.
Satu kenangan yang tak terlupakan adalah bahwa di masa inilah gue menentukan masa depan gue. Tak dipungkiri ada suatu sejarah kehidupan di sini yang takkan terlupakan karena walau bagaimanapun setiap orang memiliki masa lalu dan masa lalu adalah bagian dari kehidupan seseorang. Saat kita mencoba menghapus masa lalu itu maka sejatinya kita menghapus diri kita sendiri dari dunia ini. Jadi, harapan gue masa lalu bukanlah menjadi suatu penghalang untuk sebuah masa depan. Terimalah masa lalu, karena tanpa masa lalu takkan ada masa kini dan masa depan.
I love all part of my life ’cause i know that there were places and memories i was born. They all are parts of my struggle to reach the future.
Pertemuan seperti ini akan mem-flashback memori kita bahwa dulu saat SMA kita memiliki sebuah cita-cita yang mungkin sampai saat ini blom kita peroleh atau kita sudah memperolehnya dan tak tertarik lagi maka momen ini sangat tepat untuk mengingatkan kita akan perjuangan-perjuangan masa lalu untuk meraih hari ini dan hari yang akan datang. Sebuah pelurusan niat untuk mengingatkan darimana kita berawal.
Gue ingat untuk apa gue dulu mengambil jurusan IPA.
Gue diingatkan kembali kenapa gue dulu lebih mengambil STAN daripada S1 UNILA.
Selamat berjuang kawan.