Lebay sih judulnya, tapi ya gitu deh. Adalah bener bahwa bulan Desember, 2015, terlalu “indah” untuk dilewatkan. Drama-drama sebagai pegawai kantoran kelas pelaksana membuat Desember begitu berkesan. Saat-saat dimana lu galau karena lu ditekan dari segala arah pemberi perintah, rekan kerja yang tentu saja memiliki tekanan pekerjaan mereka sendiri.
Tapi saya bersyukur, bahwa banyaknya drama menandakan bahwa kehidupan berada pada jalur yang benar. Membawa pada arah perbaikan yang matang, pertumbuhan mental yang kuat, dan semangat untuk terus lebih baik, berbuat lebih dari yang sekarang. Banyak salah iya, justru kadang saat tak ada kesalahan menunjukan bahwa tak ada pelajaran baru dalam melakoni hidup, karena dari kesalahan-kesalahan itu kita belajar banyak tentang menangani masalah, karena hidup bukan tentang seberapa besar masalah yang dihadapi tapi seberapa pintar kita menghadapinya.
Yang paling menarik adalah perkataan seorang atasan mengenai anak-anak yang belum kuat mental menghadapi tekanan,
“Ya iyalah, mereka belum berkeluarga. Kalo saya kan udah berkeluarga. Tidak ada tekanan seberat tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. Sesudah berkeluarga kita tidak hanya memikirkan ego sendiri. Pikiran kita panjang bahwa kita hidup bukan hanya menghidupi diri sendiri. Ada anak istri yang wajib kita pikirkan masa depannya”
Lalu teringat sebuah pesan bos besar bahwa ada satu hal sederhana yang akan selalu menguatkan dirimu saat dalam tekanan terbesar pun,
“Pajang foto keluargamu di meja kerja. Pandangi mereka saat kau berada pada titik jenuh. Selalu ada semangat besar saat kau menatap wajah mereka.”
Dan tak ada anugerah sebesar tahun 2015 ini, bahwa kau dikelilingi oleh orang-orang yang membawa aura positif untuk kemajuan diri.Saya percaya bahwa tidak tak ada alasan seseorang hadir dalam kehidupan kita, membawa perubahan cara pandang, mengingatkan kita akan hal-hal yang terlupakan. Bahwa Tuhan selalu punya cara yang indah untuk menegur hamba-Nya.
Tidak ada kata terlambat, karena semua ada yang mengatur. Dan satu hal yang pasti, kalau sudah rejeki takkan kemana.
Semangat kak! π